Menyusut

Di balik temaram malam, dua bayangan berjalan melintasi jalan-jalan kota yang sunyi. Hanbin dan Zhanghao, dua remaja laki-laki yang tak terpisahkan sejak masa sekolah dasar. Di setiap perjalanan mereka, mereka menemukan penghiburan dalam kehadiran satu sama lain.

Namun, dalam gelapnya kehidupan mereka, cahaya cinta tumbuh di antara mereka. Seiring berjalannya waktu, perasaan yang tak seharusnya ada itu semakin kuat. Hanbin, yang berani menghadapi dunia dengan keyakinan terpendamnya, akhirnya mencurahkan hatinya kepada Zhanghao. Ketika kata-kata itu keluar dari bibirnya, rasa takut menghantuinya, namun rasa cintanya yang mendalam mengalahkan segalanya.

Zhanghao terkejut, terperangah dengan keberanian Hanbin. Hati mereka berdegup kencang di antara kebisuan yang tak terucapkan. Tetapi, ketika Zhanghao juga membalas perasaan itu, mereka menyadari hantu-hantu yang selalu mengintai.

Zhanghao tahu betapa sulitnya hidup di tengah masyarakat yang tak menerima perbedaan mereka. Dia tahu bahwa orang tua mereka, bahkan Hanbin sendiri, tidak akan pernah merestui hubungan mereka. Dalam keputusasaannya, Zhanghao menolak cinta ini, menyadari bahwa jalan yang mereka pilih hanya akan membawa penderitaan dan kehampaan.

"Kita tidak akan bisa bersama selamanya," Zhanghao berbisik, suara puitisnya terdengar hampa. "Walaupun kita berada di sebuah hubungan, aku tahu itu hanya berjalan sebentar saja, semua percuma."

Perlahan, tali persahabatan mereka mulai retak. Hanbin terus berjuang untuk menjaga api cinta yang menyala di hatinya, tetapi Zhanghao semakin menjauh. Rasa sakit dan kekecewaan mengisi ruang di antara mereka, mengubah ikatan mereka yang dulu tak terpisahkan menjadi saksi kesedihan.

Bertahun-tahun berlalu, dan Hanbin menikah dengan seorang gadis yang dipilihkan oleh orang tuanya. Meskipun pernikahannya diatur, ia berusaha menemukan kebahagiaan dalam hidup yang telah ditentukan untuknya. Hari pernikahannya tiba, dan Hanbin berdiri di depan altar dengan hati yang kosong.

Saat Hanbin mengucapkan janji suci itu, pandangannya melintas ke arah pintu. Di tengah kerumunan, ada Zhanghao. Hati Hanbin terluka melihat senyuman yang berusaha ia sembunyikan, serta rasa sakit yang tak terungkap dalam matanya. Mereka saling bertatapan, dan mata Hanbin turun air mata yang tak bisa ia tahan. Namun, mereka harus mempertahankan citra bahagia di depan semua orang.

Setelah acara pernikahan usai, Hanbin mencari-cari Zhanghao, namun bayangan itu telah hilang. Seolah-olah Zhanghao telah menguap dari kehidupannya, meninggalk

an Hanbin dengan rasa hampa yang tak terbayangkan. Dia menyadari bahwa memutuskan untuk menjauh adalah tindakan terbaik bagi mereka berdua, meski menyakitkan.

Hanbin terus melangkah dalam hidupnya yang telah ditentukan oleh orang lain, tetapi dalam lubuk hatinya, dia merindukan Zhanghao. Dia bertanya-tanya apakah keputusannya yang salah, apakah perpisahan itu benar-benar tak terelakkan. Tapi jawabannya terkubur dalam kerinduan yang takkan pernah terucap.

Kehidupan Hanbin berlanjut, tetapi bayangan Zhanghao selalu menghantuinya. Di malam-malam sunyi, ketika langit bertabur bintang, Hanbin akan duduk sendirian di tepi jendela, memandangi kejauhan, dan membiarkan air mata membasahi pipinya. Dia tahu, dalam ruang kosong dan kehampaan ini, ia telah kehilangan seorang sahabat sejati yang tidak akan pernah kembali.

Related posts:

When you have moments when you think that your life no longer seems interesting to you, that there is nothing that you are passionate about or that you have stopped having energy to do new things, it…

I remember thinking as a child, in primary school, that education was one of the best things in the world. I remember reading about arthropods, the solar system and the human anatomy. I remember the…

Siena Hospice in Las Vegas is a licensed, state-certified hospice that provides compassionate care to patients with a life-limiting illness. At Siena Hospice, we are committed to helping our patients…