Langkah yang Berhenti

Aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti menyukai kamu dan segala macam tentang kamu.

Memutuskan jalan pulangku, tidak lagi ke hati yang selalu kau sebut “rumah”.

Berhenti untuk mengingat jalan pulang. Jalan yang sama menujumu. Aku berhenti.

Kamu sudah bukan dalam jangkawanku lagi. Maaf, bersamamu hatiku tak akan pernah mampu.

Semua hal tentangmu sama dengan air mata. Semua cerita tentangmu hanya membuatku susah untuk bernafas.

Kamu tak akan mampu menjadi aku. Kamu tak akan mampu menahan emosi yang meluap. Jika kamu tak mampu bagaimana dengan aku ?. Cukup aku. Dan aku berhenti.

Kamu tau, kamu akan selalu jadi yang terbaik dari yang terbaik. Tapi aku,dimatamu akan selalu jadi yang paling rendah dari yang terendah. Bagimu aku hanya kerikil kecil dijalanmu.

Jadi, sayangku. Aku berhenti. Berbahagialah. Bersukacitalah. Aku tak akan lagi jadi batu kerikilmu. Aku pamit.

Related posts:

Many business owners, who had never previously thought about launching their own delivery, were forced to quickly figure out how the courier service works and how not to go broke in the first month…

Experience is at the core of human existence. Our individual opinions and views of the world are shaped by events, incidents, occurrences and interactions we share with people, things, places…

Before entering the MPS Communication Design program at Parsons, I was working in the design industry after completing my undergraduate studies at SUNY Purchase. I realized that there’s a lack of…